Keunikan Rumah Adat Aceh

Masyarakat Aceh patut berbangga dengan rumah adat Aceh (rumoh Aceh) karena rumah adat ini memiliki keunikan tersendiri dengan bangunan ini. Hampir semua sisi bangunan ini memiliki makna tersemdiri.

Rumah ini yang bertipe 3 ruang memiliki 16 tiang, dan yang tipe 5 ruang memiliki 24 tiang.



Rumoh Aceh bukan sekadar tempat hunian, tetapi merupakan ekspresi keyakinan terhadap Tuhan dan adaptasi terhadap alam. Adaptasi masyarakat Aceh terhadap lingkungannya dapat dilihat dari bentuk rumoh Aceh yang berbentuk panggung, tiang penyangganya yang terbuat dari kayu pilihan, dindingnya dari papan, dan atapnya dari rumbia. Pemanfaatan alam juga dapat dilihat ketika hendak menggabungkan bagian-bagian rumah yang tidak menggunakan paku tetapi menggunakan pasak atau tali pengikat dari rotan. Walaupun hanya terbuat dari kayu, beratap daun rumbia, dan tidak menggunakan paku, rumoh Aceh bisa bertahan hingga 200 tahun.
Di jaman modern ini, masyarakat aceh masih menjaga kelestarian rumah adat ini. Di Kota Banda Aceh, rumah Cut nyak dien pahlawan aceh masih terjaga ke asliannya, bukan hanya exteriornya, interior dan perabotan serta hasil alam seperti padi milik Cut Nyak Dien masih tetap utuh seperti pada massa dahulu kala.

Daerah Aceh yang saat ini masih banyak menggunakan rumah adat adalah daerah Pidie. Sangat banyak rumah yang masih di jumpai di daerah tersebut. Bahkan masyarakat di daerah tersebut membuat rumah adat untuk warisan kepada anaknya yang menikah.

0 Response to "Keunikan Rumah Adat Aceh"

Post a Comment